Pengalaman Mengikuti PTM
Halo! Selamat datang dan perkenalkan nama saya Aretha Aara Ayska atau boleh dipanggil Ayska, seorang siswi dari SMP Labschool Rawamangun. Gimana kabar kalian hari ini? Semoga pembaca baik-baik saja ya, amiin.
Masa masa sekolah PTM sudah mulai nih. Setelah
sekitar 2 tahun lamanya, akhirnya kita bisa sekolah tatap muka, pastinya banyak
cerita kan buat yang pertama kali PTM? Nah, hari ini aku ingin menceritakan
pengalaman pertamaku saat sekolah PTM. Perlu diingat ya, aku sekolah di SMP
Labschool Rawamangun. Karena itu, aku akan menceritakan pengalaman sekolah PTM
di SMP Labschool Rawamangun.
Selamat membaca!
Hari pertama sekolah PTM, aku harus bangun
lebih pagi lagi dari biasanya (Saat PJJ). Karena rumahku agak jauh, aku harus
berangkat dari rumah paling telat jam 6, kalau lewat bisa terlambat sekolah!
Pagi-pagi juga lebih sibuk dari biasanya, harus mandi, menyiapkan bekal, dan
banyak hal lain. Karena banyak hal yang harus dibawa ke sekolah seperti buku, mukena,
jas, dan lain-lain, aku menyiapkannya dari malam hari sebelumnya.
Saat sampai di sekolah, aku sempet kesasar
sedikit, Tapi akhirnya sampai juga di kelas. Saat pagi, biasanya aku menunggu
di kelas sampai bel dulu, kebanyakan teman-temanku menunggu bel dengan mengobrol
dengan teman yang lain. Aku belum mengenal banyak teman sih, jadi biasanya aku
keliling keliling kelas sambal menyiapkan alat tulis atau tempat minum.
Walaupun aku belum akrab dengan siapapun, sekolah PTM tetap terasa lumayan seru,
mungkin karena pelajarannya belum dimulai baru perkenalan doang-
Karena semuanya hal baru, kita harus cepat
beradaptasi. Dengan pelajaran, jadwal, suasana, teman, dan kita juga harus
belajar memahami guru-guru di sekolah, cara mengajarnya, sifatnya, dan
aturan-aturannya. Menurut pengalamanku saat PTM, semua gurunya baik-baik dan
seru, ada yang humoris, serius, sabar, supel, dan macam-macam lagi lah.
Teman-temannya juga seru seru, lebih banyak yang pendiem sih di kelasku, tapi mungkin karena pertama kali ketemu. Biasanya yang sudah punya teman pas online jadi lebih akrab lagi, kelas biasanya juga jadi seru kalau ada teman ngobrol. Tapi karena PTM, aku jadi lebih kenal dengan teman-temanku lagi. Aku juga pertama kali bertemu dengan teman-teman se-organisasi, yang cowo-cowo juga kebanyakan tinggi banget, kayak anak SMA gitu. Karena aku ga terlalu suka foto-foto dan hanya diperbolehkan menggunakan handphone saat diperlukan, jadi foto yang ada akunya sedikit banget. Jadinya aku minta foto temanku
Tapi tenang, beberapa hari sekolah PTM aku
juga tetap mendapat teman akrab kok. Memang belum terlalu akrab sih, tapi tetap
ada progress dan usaha-nya kan?
Fasilitas sekolah juga mendukung banget, banyak
wastafel di dekat kelas sehingga tangan kita tetap higienis, terus juga
kelasnya lumayan luas dan sejuk, jadi nyaman rasanya. Lapangannya juga luas,
jadi kalau mau main bola atau olahraga bisa di lapangan. Tapi karena waktu
istirahatnya lebih sebentar, aku jadi jarang keluar kelas atau mengelilingi
sekolah. Biasanya saat perlu saja misalnya buat ketemu guru atau kakak kelas, atau
masalah organisasi, rencananya sepulang sekolah aku ingin jalan-jalan keliling
sekolah dulu.
Nah, di sekolahku juga ada masjid nih,
yaitu masjid Baitul Ilmi. Kalau tahun-tahun sebelumnya, siswa/siswi Labschool wajib
ikut sholat berjamaah di masjid itu, kalau tahun ini tidak wajib karena keadaan
pandemi masa kini. Tapi karena aku adalah anggota ROHIS dan salah satu tugas
kami ada mengawasi keadaan sholat dzuhur dan kultum, aku jadi selalu ikut
sholat berjamaah di masjid Baitul Ilmi. Jamaahnya memang tidak terlalu banyak,
tapi lebih baik kan daripada tidak ada sama sekali?
Segitu saja ceritaku tentang pengalaman sekolah
PTM ku, sekian dari aku!
Terimakasih juga sudah mau mampir ke blog
aku, Sampai Jumpa!
tambahkan video dari youtube
ReplyDeleteOk sip
DeleteKren , dan Calon Bloger yang mendunia
ReplyDeleteTulisan yang menarik. Hebat you are the future famous writer.
ReplyDeleteterima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik
ReplyDelete